Untuk Apa Sebuah Hubungan Dipertahankan, Jika di Dalamnya Sudah Tidak Ada Lagi Kepercayaan

Tabel of Content [View]
Ketika sebuah hubungan dibangun dengan rasa saling percaya, saling jujur, dan saling mengerti satu sama lain, maka mustahil rasa damai dan bahagia tidak akan menyanding setiap saat.

Mustahil ketika keduanya sudah saling berpegang tangan dan rasa untuk saling menghargai, dan ketenangan tidak hadir di dalamnya.

Namun sebaliknya, jika dalam sebuah hubungan sudah tidak ada rasa saling percaya, maka pasti resah gelisah yang akan terus menyanding. Dan untuk apa semua itu dipertahankan? jika setiap bersama hanya rasa sakit yang mendera.


Sudah Bertahan Untuk Bersabar, Tapi Tetap Saja Tidak Ada Perubahan, Maka Lebih Baik Lepaskan Saja

Iya ada sebagian yang mungkin mencoba untuk bersabar, diperlakukan buruk tetap bersabar, dituduh yang tidak-tidak tetap bersaba, tapi tetap saja kesabaran itu tidak membawa perubahan, maka jalan-jalan satu-satunya adalam melepaskan.

Karena kamu akan sangat capek dan sangat membosankan jalinan kasih yang kamu coba pertahankan, jika setiap saatnya hanya menyulut amarah dan rasa sakit.

Akan Sangat Melelahkan Jika Kamu Terus Berjuang Sendirian, Sedangkan Dia Begitu Egois Mempertahankan Prinsipnya

Akan sangat melelahkan sebuah hubungan, jika di dalamnya sudah hambar dengan rasa curiga, rasa takut, dan rasa kesal yang tidak menentu sebab selalu berpikiran buruk.

Dan intinya, akan sangat melelahkan meneruskan sebuah hubungan, jika kamu sendiri yang berjuang untuk memperbaiki, sedangkan dia begitu egois mempertahankan prinsipnya yang hanya benar menurutnya saja.

Bedakan Antara Keegoisan dan Prinsip Bersama, Jika Kamu Egois Maka Prinsip yang Kamu Buat Adalah Pengekangan

Jadi untukmu yang selalu saja curigaan, berpikiran buruk, dan terus saja tidak percayaan, tolong sadarlah! karena yang kamu lakukan itu salah, yang kamu alakukan itu sadis, apalagi jika kamu tega hati selalu menuduh.

Karena sungguh penghakiman paling sadis dalam sebuah hubungan adalah ketika kamu menuduh pasanganmu bermain dengan orang lain, padahal dia begitu hati-hati menjaga hati, hanya saja kamunya yang terlalu negative thinking.

Lantas tolong bedakan antara keegoisan dan prinsip bersama, menjaga dengan memperhatikan itu beda dengan menjaga dan mengekang, dan jika kamu hanya mementingkan prinsipmu sendiri maka secara tidak sengaja kamu menunjukkan bahwa kamu egois.

Coba Saling Mengerti Satu Sama Lain, Jangan Curigaan, dan Juga Pula Jangan Mengekang Terlalu Sadis

Lalu harus bagaimana? cobalah saling mengerti satu sama lain, cobalah saling memahami, dan cobalah untuk lebih introspeksi diri.

Jangan hanya mengoreksi kesalahan dan kekurangan pasanganmu, karena bisa jadi masalah itu muncul sebab salahnya memang dalam diri kamu sendiri.

Lebih-lebih tentang cemburu buta yang sudah seperti penyakit bagimu, yang bawaannya curigaan, dan juga mengekang terlalu sadir pasanganmu.

Cinta Itu Bukan Sebuah Penjara Rasa, Tapi Kedamaian yang Selalu Dibalut Saling Jujur dan Saling Percaya

Karena cinta itu bukan sebuah penjara rasa, cinta itu bukan sebuah pasungan rasa, tapi sebuah rasa yang seharusnya membawa pemiliknya dalam kehidupan bersama yang damai, tenang, dan selalu ingin terus bersama-sama.

Bukan rasa jenuh, bosan, atau bahkan kesal yang selalu bertumpuk, sebab sudah tidak ada lagi yang namanya kejujuran dan kepercayaan.

Sekali ingatlah dengan baik, bahwa sebuah hubungan jika sudah tidak ada lagi rasa percaya di dalamnya, maka tentu akan sangat membosankan, sehingga diteruskan pun hanya akan menuai luka dan rasa sakit yang sangat mencekam hati serta pikiran.